Senin, 04 April 2016

Kereta api Bima


Kereta Api Bima
Plat nama KA Bima.PNG
KA Bima.jpg
KA Bima melewati banjir lumpur panas Sidoarjo dan dilatarbelakangi Gunung Arjuno dan Gunung Penanggungan.

Info
Kelas Eksekutif satwa
Sistem Kereta api cepat
Status Beroperasi
Lokal Daop 1 Jakarta
Stasiun terminus Jakarta Gambir Surabaya Gubeng Malang Kota Baru
Jumlah stasiun 14
Rute pelayanan 2
Nomor KA 43-46
Operasional
Dibuka 1 Juni 1967; 48 tahun lalu (rute Jakarta-Surabaya) 6 Februari 2014 (perpanjangan ke Malang)
Pemilik PT Kereta Api Indonesia
Operator Daerah Operasi I Jakarta
Depot Kereta: Jakarta Kota (JAKK) Lokomotif: Jatinegara (JNG), Sidotopo (SDT) dan Yogyakarta (YK)
Lokomotif CC206
Teknis
Jarak tempuh 907 km
Lebar sepur 1.067 mm
Kecepatan operasi 60 s.d. 100 km/jam
Peta Rute

Peta rute KA Bima Milik Daop 1 Jakarta
Gambir-Surabaya Gubeng

Jakarta Kota
Head station

ke Ancol/Mangga Dua
Junction to left Continuation to right


Unknown route-map component "BRÜCKEa"

Jakarta Gambir
Unknown route-map component "hBHF"


Unknown route-map component "BRÜCKEe"

ke
Continuation to left Junction from right

Jakarta Manggarai
Unknown route-map component "xpBHF"

ke Tebet
Continuation to left Junction to right

ke
Unknown route-map component "KRWg+l" Continuation to right


Unknown route-map component "xpBHF"

Jalan Tol Ir.Wiyoto Wiyono
Unknown route-map component "AKRZ-UKu"

Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Unknown route-map component "AKRZ-UKu"

Kraji Flyover
Unknown route-map component "AKRZ-AUKum"

Bekasi
Unknown route-map component "xpBHF"


Unknown route-map component "xpBHF"

ke Purwakarta
Continuation to left Junction to right

Cirebon
Station on track

ke Brebes/Semarang
Junction to left Continuation to right

Jalan Tol Palimanan-Kanci
Unknown route-map component "AKRZ-UKu"

Ketanggungan
Unknown route-map component "xpBHF"

ke Tegal lewat Lebaksiu
Continuation to left Junction to right

Purwokerto
Station on track

ke Bandung / Cilacap
Continuation to left Junction from right

Karanganyar
Station on track

Kebumen
Unknown route-map component "xpBHF"

Yogyakarta Tugu
Station on track

Kali Code, Yogya
Transverse water Bridge over water Transverse water

Lempuyangan
Unknown route-map component "xpBHF"

Flyover Dr.Soetomo, Yogya
Unknown route-map component "AKRZ-AUKum"

Solo Balapan
Station on track

ke Sumber Lawang
Junction both to and from left Continuation to right

Sragen
Unknown route-map component "xpBHF"

Madiun
Station on track

Nganjuk
Unknown route-map component "xpBHF"

Kertosono
Station on track

ke Blitar
Continuation to left Junction to right

Jombang
Station on track

Mojokerto
Station on track

Kali Porong
Transverse water Bridge over water Transverse water

Tarik
Unknown route-map component "xpBHF"

ke Sidoarjo
Continuation to left Junction to right

Jalan Surabaya-Mojokerto
Unknown route-map component "AKRZ-AUKum"

Jalan Tol Surabaya-Gempol
Unknown route-map component "AKRZ-UKu"

Layang Mayangkara
Unknown route-map component "AKRZ-AUKum"

ke Sidoarjo / Malang
Continuation to left Junction from right

Wonokromo
Unknown route-map component "xpBHF"

Surabaya Gubeng
Station on track

ke Surabaya Kota
Continuation forward


KA Bima Surabaya Gubeng-Malang

Surabaya Kota
Head station

Surabaya Gubeng
Station on track

Wonokromo
Unknown route-map component "xpBHF"

ke Mojokerto
Continuation to left Junction to right

Waru
Unknown route-map component "xpBHF"

Gedangan
Unknown route-map component "xpBHF"

Jalan Surabaya-Sidoarjo
Unknown route-map component "AKRZ-AUKum"

Sidoarjo
Station on track

Tanggulangin
Unknown route-map component "xpBHF"

Porong
Unknown route-map component "xpBHF"

Kali Porong
Transverse water Bridge over water Transverse water

Bangil
Unknown route-map component "xpBHF"

ke Pasuruan/Banyuwangi
Junction to left Continuation to right

Wonokerto
Unknown route-map component "xpBHF"

Sukorejo
Unknown route-map component "xpBHF"

Sengon
Unknown route-map component "xpBHF"

Lawang
Station on track

Singosari
Unknown route-map component "xpBHF"

Blimbing
Unknown route-map component "xpBHF"

Malang
Station on track

ke Blitar
Continuation forward
Kereta api Bima adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) - Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) dan Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) - Stasiun Malang (ML) dan sebaliknya.

Uniknya, kereta api ini tidak melalui jalur utara, tetapi melalui jalur selatan, karena untuk meningkatkan okupansi penumpang yang naik kereta api rute Jakarta-Surabaya yang melalui jalur selatan.

Lain halnya dengan Kereta api Sembrani dan Argo Bromo Anggrek yang juga berangkat dari Gambir, namun melewati Cikampek, Semarang Tawang, dan tiba di Pasar Turi.

Meskipun kelas satwa, KA Bima adalah KA Eksekutif sekelas Argo dan menggunakan kereta Argo, dalam hal ini adalah KA eks-Argo Bromo (K1 0 95 xx JAKK). Kereta ini merupakan kereta api eksekutif AC Central pertama dan tertua yang sampai saat ini masih beroperasi di Indonesia.

Kelas dan rangkaian



KA Bima tiba di Stasiun Gambir

Kereta api Bima mulanya terbagi menjadi dua kelas kereta tidur eksekutif (SAGW/subkelas I dan SBGW/subkelas II). Gerbong SAGW memiliki jendela lebar dengan lorong yang berlekuk-lekuk dan kompartemen yang luas, serta diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket paling mahal.

Fasilitas yang tersedia seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan.[1]

Sementara itu, gerbong SBGW memiliki kaca jendela agak pendek, fasilitas tempat tidur tiga tingkat, dan area merokok di koridor. Bahkan di gerbong pembangkit, pegawainya pun dapat tidur selama bertugas. Pada gerbong makan (FW) tersedia makanan dengan sistem tuslah dan interiornya pun menyerupai restoran.[1]

Pada tahun 1997, KA Bima kemudian menggunakan kereta api sekelas Argo (eks-Argo Bromo JS-950, kode K1 0 95 xx) dengan kapasitas angkut sebanyak 300-400 orang (membawa rangkaian 6-8 kereta kelas eksekutif).

Saat ini, rangkaian KA Bima terdiri dari 6-8 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 gerbong makan (M1), 1 gerbong pembangkit (P), dan 1 gerbong bagasi (B). KA eks-Argo Bromo yang digunakan Bima memiliki ciri khas yaitu AC yang kotak (buatan 1995), berbeda dengan KA Argo setelahnya (buatan 1996 yang AC-nya berbentuk lebih mengikuti lengkung atap tapi agak kotak, dan buatan 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung). Meskipun begitu, terkadang KA Bima memakai KA Argo generasi kedua atau KA Retrofit jendela pesawat.

Jadwal Perjalanan KA Bima Mulai 1 April 2015

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
KA 43/46 (Malang-Surabaya Gubeng-Gambir)

Malang - 14.25
Lawang 14.48 14.52
Sidoarjo 15.49 15.56
Surabaya Gubeng 16.19 17.00
Mojokerto 17.36 17.40
Jombang 18.02 18.05
Nganjuk 18.40 18.50
Madiun 19.31 19.38
Solo Balapan 20.52 20.58
Yogyakarta 21.45 22.00
Karanganyar 23.25 23.27
Purwokerto 00.24 00.30
Cirebon 02.27 02.35
Jatibarang 03.05 03.07
Jatinegara 05.16 05.18
Gambir 05.29 -

KA 44/45 (Gambir-Surabaya Gubeng-Malang)

Gambir - 16.45
Jatibarang 19.00 19.02
Cirebon 19.31 19.38
Purwokerto 21.34 21.40
Sumpiuh 22.20 22.28
Kebumen 23.07 23.16
Kutowinangun 23.25 23.40
Yogyakarta 00.46 01.05
Solo Balapan 01.53 02.00
Madiun 03.16 03.25
Nganjuk 04.06 04.08
Jombang 04.43 04.46
Mojokerto 05.09 05.12
Surabaya Gubeng 05.48 06.20
Sidoarjo 06.44 06.46
Lawang 07.43 07.47
Malang 08.10 -

RANGKAIAN KA BIMA
 Rangkaian ka bima terdiri dari:

- lokomotif CC 206
- 8 Rangkaian gerbong Eksekutif penumpang
- 1 gerbong makan
- 1 gerbong pembangkit dan
- 1 gerbong barang

 Untuk Papercraf Eksekutif Bima DISINI
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar